Nama :
Sumiyati
NIM :
2101413106
Rombel :
04
Prodi :
PBSI
Teks Eksemplum
Kemalangan
Vina
Vina mempunyai pengalaman sial
ketika dia naik bus. Ketika berangkat sekolah Vina dan teman-temannya naik bus
karena orangtuanya tidak membolehkannya naik motor. Di dalam bus Vina dan
teman-temannya mendapatkan tempat duduk di belakang sehingga Vina merasa kurang
nyaman karena biasanya ia duduk di depan, yaitu kursi nomor dua dari depan. Ketika
di dalam bus Vina melihat seorang bapak-bapak yang tingkahnya mencurigakan.
Bapak-bapak itu memperhatikan terus teman Vina yang saat itu sedang asyik
bermain telepon genggam. Vina curiga kepada orang itu, kelihatannya orang itu
mengincar Hp temannya tersebut. Ternyata dugaan Vina benar ketika Vina dan teman-temannya akan turun dari
bus bapak itu hampir saja mengambil Hp dari tas teman Vina, tapi Vina yang saat
itu posisinya berada di belakang temannya mencegah niat bapak itu dengan
memarah-marahinya, teman Vina yang akhirnya tahu bahwa Hpnya sedang diincar
juga ikut memarah-marahi bapak itu. Tapi begitu Vina turun justru Vina tidak
memperhatikan barangnya sendiri. Ketika sudah turun dari bus, Vina membuka
tasnya untuk mengambil Hp, tapi Hpnya
tidak ada. Ternyata pencopet yang tadi dimarahi Vina karena hampir mengambil Hp
temannya malah mengambil Hpnya. Saat itu juga Vina langsung mengejar bus itu, tapi usaha Vina
sia-sia karena busnya sudah terlanjur jauh. Vina juga mencoba menelfon Hpnya
tapi sudah tidak aktif. Vina hanya bisa mengikhlaskannya, karena ia sudah tidak
bisa berbuat apa-apa, mungkin itu bukan rezekinya.
Sebaiknya jika kita menolong teman,
kita juga harus memperhatikan barang kita juga.
Struktur
|
Judul: kemalangan Vina
|
Abstrak
|
Vina mempunyai
pengalaman sial ketika dia naik bus
|
Orientasi
|
Ketika berangkat
sekolah Vina dan teman-temannya naik bus karena orangtuanya tidak
membolehkannya naik motor. Di dalam bus Vina dan teman-temannya mendapatkan
tempat duduk di belakang sehingga Vina merasa kurang nyaman karena biasanya
ia duduk di depan, yaitu kursi nomor dua dari depan.
|
Insiden
|
Ketika di dalam
bus Vina melihat seorang bapak-bapak yang tingkahnya mencurigakan.
Bapak-bapak itu memperhatikan terus teman Vina yang saat itu sedang asyik
bermain telepon genggam. Vina curiga kepada orang itu, kelihatannya orang itu
mengincar Hp temannya tersebut. Ternyata dugaan Vina benar ketika Vina dan teman-temannya akan turun
dari bus bapak itu hampir saja mengambil Hp dari tas teman Vina, tapi Vina
yang saat itu posisinya berada di belakang temannya mencegah niat bapak itu
dengan memarah-marahinya, teman Vina yang akhirnya tahu bahwa Hpnya sedang
diincar juga ikut memarah-marahi bapak itu. Tapi begitu Vina turun justru
Vina tidak memperhatikan barangnya sendiri. Ketika sudah turun dari bus, Vina
membuka tasnya untuk mengambil Hp,
tapi Hpnya tidak ada. Ternyata pencopet yang tadi dimarahi Vina karena hampir
mengambil Hp temannya malah mengambil Hpnya.
|
Interpretasi
|
Saat itu juga Vina
langsung mengejar bus itu, tapi usaha Vina sia-sia karena busnya sudah
terlanjur jauh. Vina juga mencoba menelfon Hpnya tapi sudah tidak aktif. Vina
hanya bisa mengikhlaskannya, karena ia sudah tidak bisa berbuat apa-apa,
mungkin itu bukan rezekinya.
|
Koda
|
Sebaiknya jika kita menolong teman, kita juga harus
memperhatikan barang kita juga.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar