Kamis, 18 Desember 2014

produksi teks

Nama               : Sumiyati
NIM                : 2101413106
Rombel            : 04
Prodi               : PBSI




Teks Eksemplum



            Kemalangan Vina

            Vina mempunyai pengalaman sial ketika dia naik bus. Ketika berangkat sekolah Vina dan teman-temannya naik bus karena orangtuanya tidak membolehkannya naik motor. Di dalam bus Vina dan teman-temannya mendapatkan tempat duduk di belakang sehingga Vina merasa kurang nyaman karena biasanya ia duduk di depan, yaitu kursi nomor dua dari depan. Ketika di dalam bus Vina melihat seorang bapak-bapak yang tingkahnya mencurigakan. Bapak-bapak itu memperhatikan terus teman Vina yang saat itu sedang asyik bermain telepon genggam. Vina curiga kepada orang itu, kelihatannya orang itu mengincar Hp temannya tersebut. Ternyata dugaan Vina benar  ketika Vina dan teman-temannya akan turun dari bus bapak itu hampir saja mengambil Hp dari tas teman Vina, tapi Vina yang saat itu posisinya berada di belakang temannya mencegah niat bapak itu dengan memarah-marahinya, teman Vina yang akhirnya tahu bahwa Hpnya sedang diincar juga ikut memarah-marahi bapak itu. Tapi begitu Vina turun justru Vina tidak memperhatikan barangnya sendiri. Ketika sudah turun dari bus, Vina membuka tasnya  untuk mengambil Hp, tapi Hpnya tidak ada. Ternyata pencopet yang tadi dimarahi Vina karena hampir mengambil Hp temannya malah mengambil Hpnya. Saat itu juga Vina  langsung mengejar bus itu, tapi usaha Vina sia-sia karena busnya sudah terlanjur jauh. Vina juga mencoba menelfon Hpnya tapi sudah tidak aktif. Vina hanya bisa mengikhlaskannya, karena ia sudah tidak bisa berbuat apa-apa, mungkin itu bukan rezekinya.
            Sebaiknya jika kita menolong teman, kita juga harus memperhatikan barang kita juga.





Struktur
Judul: kemalangan Vina

Abstrak

Vina mempunyai pengalaman sial ketika dia naik bus


Orientasi

Ketika berangkat sekolah Vina dan teman-temannya naik bus karena orangtuanya tidak membolehkannya naik motor. Di dalam bus Vina dan teman-temannya mendapatkan tempat duduk di belakang sehingga Vina merasa kurang nyaman karena biasanya ia duduk di depan, yaitu kursi nomor dua dari depan.



Insiden
Ketika di dalam bus Vina melihat seorang bapak-bapak yang tingkahnya mencurigakan. Bapak-bapak itu memperhatikan terus teman Vina yang saat itu sedang asyik bermain telepon genggam. Vina curiga kepada orang itu, kelihatannya orang itu mengincar Hp temannya tersebut. Ternyata dugaan Vina benar  ketika Vina dan teman-temannya akan turun dari bus bapak itu hampir saja mengambil Hp dari tas teman Vina, tapi Vina yang saat itu posisinya berada di belakang temannya mencegah niat bapak itu dengan memarah-marahinya, teman Vina yang akhirnya tahu bahwa Hpnya sedang diincar juga ikut memarah-marahi bapak itu. Tapi begitu Vina turun justru Vina tidak memperhatikan barangnya sendiri. Ketika sudah turun dari bus, Vina membuka tasnya  untuk mengambil Hp, tapi Hpnya tidak ada. Ternyata pencopet yang tadi dimarahi Vina karena hampir mengambil Hp temannya malah mengambil Hpnya.

Interpretasi

Saat itu juga Vina  langsung mengejar bus itu, tapi usaha Vina sia-sia karena busnya sudah terlanjur jauh. Vina juga mencoba menelfon Hpnya tapi sudah tidak aktif. Vina hanya bisa mengikhlaskannya, karena ia sudah tidak bisa berbuat apa-apa, mungkin itu bukan rezekinya.


Koda
Sebaiknya jika kita menolong teman, kita juga harus memperhatikan barang kita juga.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar