Minggu, 11 Januari 2015

sastra anak

Nama               : Sumiyati
NIM                : 2101413106
Rombel            : 04
Kelompok       : 2

Cerita Anak untuk Usia 8 dan 9 Tahun
Bobo, Majalah Anak-Anak No. 36 Tahun XXXV 13 Desember 2007

Tiada Tandingan di Kolong Langit
            Dulu, di China, ada seorang tukang kayu yang sangat terkenal bernama Lu Ban. Ia memiliki banyak murid. Murid terpintarnya bernama Zhang Ban. Banyak orang yang memuji kepintaran Zhang Ban. Sayangnya, itu yang membuat Zhang Ban menjadi sombong. Ia sering meremehkan tukang kayu yang lain.
            Lu Ban merasa sedih melihat tingkah Zhang Ban. “Aku tidak boleh membiarkan muridku menjadi sombong seperti ini,” pikir Lu Ban.
            Suatu hari, Lu Ban memanggil Zhang Ban ke ruang kerjanya. Sambil menunjuk pada beberapa potong kayu, Lu Ban berkata, “ Dalam waktu tiga hari, buatlah dua meja. Satu yang segi empat, satu lagi bulat.”
“Guru, untuk pekerjaan semudah itu, tak perlu dua hari. Sore nanti, Guru bisa datang untuk melihatnya,” kata Zhang Ban.
            Setelah gurunya pergi, Zhang Ban mulai bekerja. Tidak lama kemudian, dua buah meja telah selesai. Lu Ban datang memeriksa. Begitu melihat kedua meja itu, wajahnya langsung berubah. “ Ulangi! Buat sekali lagi!” katanya ketus.
            Zhang Ban melihat dengan teliti. Ternyata meja yang dibuatnya banyak kekurangan. Yang segi empat, tidak segi empat. Yang bulat, tidak bulat. Hasil pekerjaannya sangat kasar. Ia mengulangi pekerjaannya. Kali ini dia lebih teliti.
            Dua hari kemudian, kedua meja itu selesai dibuat. Lu Ban memperhatikan kedua meja itu. Ia lalu mengukur-ukur kedua meja itu. “ Yang segi empat tidak sungguh-sungguh segi empat. Yang bulat tidak sungguh-sungguh bulat. Ulang sekali lagi!” perintah Lu Ban lagi.
            Zhang Ban tidak puas akan komentar gurunya. Dalam hati dia berpikir, “ Mana ada meja sebagus ini yang dijual di toko manapun. Guru terlalu cerewet! Jangan-jangan guru punya maksud tertentu. Aku harus tahu maksud guru!”
            Malam itu, Zhang Ban diam-diam berdiri di samping jendela kamar gurunya. Waktu itu gurunya sedang bercakap dengan istrinya.

sastra anak


TUGAS SASTRA ANAK

Analisis Sastra Anak


Dosen Pengampu: Nas Haryati



Nama               : Sumiyati
NIM                : 2101413106
Rombel            : 04







Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia
 Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Negeri Semarang
2014
                                                                 PRAKATA        
Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa penulis dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah tentang analisis sastra dengan lancar. Dalam pembuatan makalah ini, penulis mendapat bantuan dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1.      Ibu Nas Haryati Dosen Pengampu Mata Kuliah Sastra Anak.
2.       Orang tua dirumah yang telah memberikan bantuan materil maupun do’anya, sehingga pembuatan makalah ini dapat terselesaikan.
3.      Teman-teman yang telah memberikan dukungan dan doa.
4.      Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Akhir kata semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan penulis pada khususnya, penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari sempurna untuk itu penulis menerima saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan ke arah kesempurnaan. Akhir kata penulis ucapkan terima kasih.




                  penulis














DAFTAR ISI


Halaman Judul
Prakata
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
1.2  Landasan Teori
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Analisis Cerita Anak dengan Menggunakan Pendekatan Mimetik
2.2 Analisis Puisi Anak dengan Menggunakan Pendekatan Objektif
2.3 Analisis Drama Anak dengan Menggunakan Pendekatan Pragmatik
BAB III PENUTUP
3.1 Simpulan
3.2 Saran
Daftar Pustaka
Lampiran

























BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Banyak orang yang tidak peduli dengan sastra untuk anak, maka dari itu kali ini penulis akan menganalisi beberapa sastra anak untuk mengetahui dan lebih mengenal dunia anak.
Kegiatan menganalisis adalah suatu proses penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri serta hubungan antar bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan. Karya sastra yang dianalisis ada berbagai macam ada novel, cerpen, puisi, drama, dan karya sastra lainnya. Pada pembahasan kali ini, penulis akan menganalisis sastra anak yang meliputi cerita anak, puisi anak, dan drama anak.
Cerita anak adalah sebuah cerita baik cerpen, fabel, legenda, maupun fantasi yang ditulis untuk anak-anak, drama anak adalah cerita yang mempersoalkan bahagia atau derita sebagai usaha menciptakan keterlibatan emosional pembaca, dan puisi anak adalah puisi yang ditulis oleh orang dewasa untuk anak-anak atau puisi yang ditulis oleh anak-anak untuk konsumsi mereka sendiri. Jenis puisi anak meliputi balada, puisi naratif, puisi lirik, puisi lagu dan puisi tembang dolanan. Kali ini penulis akan menganalisis cerita anak dengan menggunakan pendekatan mimetik untuk mengetahui dunia anak yang tergambar dalam cerita anak, menganalisis puisi anak dengan menggunakan pendekatan objektif utuk mengetahui ciri struktur puisi anak, dan menganalisis drama anak dengan menggunakan pendekatan pragmatik untuk menilai kesesuaian drama anak dengan usia tertentu.

1.2  Landasan Teori

Menurut Abrams pendekatan karya sastra ada empat yaitu, pendekatan mimetik, pendekatan ekspresif, pendekatan objektif, dan pendekatan pragmatik. Kali ini penulis akan menggunakan pendekatan mimetik untuk menganalisis cerita anak, pendekatan objektif untuk menganalisis puisi anak, dan pendekatan pragmatik untuk menganalisis drama anak. Sebelum menganalisis kita perlu mengetahui apa itu pendekatan mimetik, pendekatan objektif, dan pendekatan pragmatik.
a.       Pendekatan Mimetik
Pendekatan ini bertolak dari pemikiran bahwa karya sastra merupakan refleksi kehidupan nyata. Refleksi ini terwujud berkat tiruan dan gabungan imajinasi pengarang terhadap realitas kehidupan atau realitas alam. Hal tersebut didasarkan pandangan bahwa apa yang diungkapkan pengarang dalam karyanya pastilah merupakan refleksi atau potret kehidupan atau alam yang dilihatnya. Potret tersebut bisa berupa pandangan, ilmu pengetahuan, religius yang terkait langsung dengan realitas. Pengarang, melalui karyanya hanyalah mengolah dari apa yang dirasakan dan dilihatnya. Itulah sebabnya ide yang dituangkan dalam karyanya tidak bisa disebut sebagai ide yang original. Semuanya hanyalah tiruan (mimetik) dari unsur-unsur kehidupan nyata yang ada.
b.      Pendektan Prangmatik
Pendekatan pragmatik memberikan perhatian utama terhadap peranan pembaca. Dalam kaitannya dengan salah satu teori modern yang paling pesat perkembangannya, yaitu teori resepsi. Pendekatan pragmatis dipertentangkan dengan pendekatan ekspresif. Subjek pragmatis dan subjek ekspresif, sebagai pembaca dan pengarang berbagi objek yang sama, yaitu karya sastra. Perbedaannya, pengarang merupakan subjek pencipta, tetapi secara terus-menerus fungsi-funsinya dihilangkan, bahkan pada gilirannya pengarang dimatikan. Sebaliknya, pembaca yang sama sekali tidak tahu-menahu tentang proses kreativitas diberikan tugas utama bahkan dianggap sebagai penulis.
Pada tahap tertentu pendekatan pragmatis memiliki hubungan yang cukup dengan sosiologi, yaitu dalam pembicaraan masyarakat pembaca. Pendekatan pragmatis memiliki manfaat terhadap fungsi-fungsi karya sastra dalam masyarakat, perkembangan dan penyebarluasan, sehingga manfaat karya sastra dapat dirasakan. Dengan indikator pembaca dan karya sastra, tujuan pendekatan pragmatis memberikan manfaat terhadap pembaca. Pendekatan pragmatis secara keseluruhan berfungsi untuk menopang teori reseptif, teori sastra yang memungkan pemahaman hakikat karya tanpa batas.
c.       Pendekatan Objektif
Pendekatan objektik adalah pendekatan yang mendasarkan pada suatu karya sastra secara keseluruhan. Pendekatan yang dilihat dari eksistensi sastra itu sendiri berdasarkan konvensi sastra yang berlaku. Konvensi tersebut misalnya, aspek-aspek intrinsik sastra yang meliputi kebulatan makna, diksi, rima, struktur kalimat, tema, plot, setting, karakter, dan sebagainya. Yang jelas penilaian yang diberikan dilihat dari sejauh mana kekuatan atau nilai karya sastra tersebut berdasarkan keharmonisan semua unsur-unsur pembentuknya. Karena patokan pendekatan objektif sudah jelas, maka sering sekali pendekkatan ini di sebut dengan pendekatan struktural.




BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Analisis Cerita Anak dengan Pendekatan Mimetik

Cerpen anak yang berjudul “ Anak Penjual Minyak Tanah “ ini merupkan cerpen yang menceritakan tentang kekompakan si anak kembar dalam membantu ibunya yang seorang penjual minyak tanah. Si kembar ini juga sering menabung uang jajan yang telah diberikan ibunya. Si kembar yang benama Aandi dan Ferdi ini adalah anak yang baik, suka menabung, penolong, dan sangat menyayangi ibunya.
karya sastra pada hakikatnya adalah tanggapan seseorang pengarang terhadap situasi di sekelilingnya.  Pandangan semacam ini berangkat dari pemikiran bahwa karya sastra merupakan refleksi kehidupan nyata. Refleksi ini terwujud karena adanya peniruan dan dipadukan dengan imajinasi pengarang terhadap realitas alam atau kehidupan manusia.
Lingkungan anak-anak juga mempengaruhi anak, bahwa semua hal yang ada dalam imajinasinya adalah benar-benar ada. Lingkungan keluarga adalah lingkungan terkecil yang dapat memberikan pengaruh yang besar kepada anak menjadi anak yang baik, sederhana dan penolong. Karena anak berada  disana sejak mereka baru membuka matanya. Kemudian anak berinteraksi dengan orang-orang yang pertama kali dilihatnya. Interaksi di rumah  akan merangsangnya berfikir dan mendorongnya untuk kreatif. Setiap suport, dukungan yang diberi dari lingkungan ini akan membangkitkan motivasi perkembangan hidupnya. Dalam kaitanya cerita anak yang berjudul “ Anak Penjual Minyak Tanah “ ini ibu Cici sebagai orang tua Andi dan Ferdi yang berperan penting terhadap Andi dan Ferdi yang saat ini memiliki sikap baik, penolong, dan penyayang.

Sabtu, 10 Januari 2015

puisi anak

ANALISIS ASPEK BUNYI PADA PUISI ANAK


Di susun oleh :
1.      Nur Hanifah                        (2101413100)
2.      Sumiyati                              (2101413106)
3.    Andri Romdoni                    (2101413119)

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2014

Analisis Aspek Bunyi pada Puisi Anak
1.      Indonesiaku karya Rizal Gandhi
a.       Asonansi
Dalam puisi “Indonesiaku” karya Rizal Gandhi terdapat asonansi yang sering muncul yaitu u, e,idan a. Seperti pada baris puisi berikut :
Indonesia negara makmur
Negara kaya budaya
Banyak sekali pulau
Bhineka Tunggal Ika
b.      Aliterasi
Aliterasi yang sering muncul pada puisi ini yaitu r, kdan n. Seperti pada baris puisi berikut:
Rakyatnya berjuta-juta
Indonesia ibu kota Jakarta
Negara yang subur
Itulah negaraku Indonesia
c.       Rima
Rima yang paling menonjol dalam puisi ini adalah rima aliterasi. Buktinya yaitu :
Rakyatnya berjuta-juta
Indonesia ibu kota Jakarta
2.      Kupu-Kupu Amat Indah karya Muninggar Ferdiana
a.       Asonansi
Dalam puisi karya Muninggar Ferdiana yang berjudul ”Kupu-Kupu Amat Indah” terdapat asonansi yang paling dominan yaitu : u, i, edan a. Seperti pada baris  puisi berikut :
Warnamuamat indah
Sayapmu penuh dengan warna
Kau terbang mengelilingi awan
b.      Aliterasi
Aliterasi paling dominan dalam puisi ini yaitu : n, g, r, d, dan  k,  . Seperti pada baris  puisi berikut :
Kau yang menghibur diriku
Dengan tubuhmu yang amat indah
Kau hinggap di bunga
Kau selalu ada di pikiranku