- Puisi dari Cerita Rakyat
Ucapan
sang Wali
Sendang
sani,
Kau
memiliki kenangan tersendiri
Bulus
jelmaan sang abdi
Kini
tlah menjadi penghuni sejati
Kau
tercipta,
Dari
ucapan wali yang tak sengaja
Mengatakan
muridnya seperti kura-kura
Binatang
bulus orang Pati menyebutnya
Ketika
waktu dzuhur tiba
Beristirahatlah
sang wali dan santrinya
Mencari
air tapi tak ada
Sambil
tersenyum sang wali berkata
Alangkah
baiknya kita semua berdoa
Pada
Tuhaan pemilik alam semesta
Jagalah
pohon itu
Moga
bisa keluar air tuk wudhu
Sang
santri gunakan tuk mandi
Hingga
air tak bersih lagi
Berubahlah
sang santri
Menjadi
bulus penghuni sendang sani
Begitulah
sekelumit cerita
Asal-usul
sendang sani tercipta
Yang
kini menjadi tempat wisata
Sendang
Sani
Sendang
sani,
Kau
memiliki kenangan tersendiri
Bulus
jelmaan sang abdi
Telah
menjadi penghuni sejati
Akibat
ucapan dari sang wali
Tujuan
utama ke Muria
Tuk
diskusi tentang agama
Dua
abdi yang setia
Tinggal
satu yang menemaninya
·
Puisi dari observasi MUA
Rumah Pengayom
Kau
berdiri megah
Dengan
pilar suci yang menyanggah
Kau
berdiri megah
Mengayomi
sucinya sajadah
Kau
berdiri megah
Menjadi
tempat tuk ibadah
Kau
berdiri megah
Memberi
tempat umat manusia
Tuk
menyembah Allah ta’ala
Di
dalammu aku berdoa
Meminta
pada sang pencipta
Agar
kelak masuk surga
Merdunya Adzan
alunan
suaramu sungguh merdu
membangkitkan
hati yang pilu
tak
hanya itu,
suara
merdumu
mampu
membangunkanku
tuk
mengambil air wudhu
walau
hujan dan badai menghadang
kau
tetap berkumandang
mengingatkan
tuk sembahyang
kau
memang sekadar suara
tapi
kau memiliki makna
tuk
mengantarkan ke pintu surga
·
Observasi ruang kelas
Deraian Papan Tulis
Di
depanmu aku terpampang
Kadang
kau menggoresku dengan tinta hitam
Kadang
kau membantuku menghapus goresan
Tapi kadang kau membiarkanku
termangu
Menatapku saja kau tak mau
Apalagi menyentuhku
Padahal
kau duduk di depanku
Tapi
kau hanya bergurau dengan temanmu
Tapi aku sadari itu
Aku paham !
Ada sesuatu yang lebih canggih
dariku
·
Puisi dari pengendapan ide
Beringin
Pelindungku
Beringin
tua
Di
bawahmulah aku berada
Ketika
panas dan hujan tiba
Meski
kini usiamu telah menua
Tapi
bagiku kau tetap yang utama
Beringin
tua
Jika
engkau roboh
Akupun
ikut roboh
Tapi
jika engkau kokoh
Akupun
ikut kokoh
Beringin
tua
Tegakmu
Kan
menjadi tiang bagiku
Tegakmu
Kan
menjadi panutan bagiku
Tapi
robohmu
Kan
menghancurkan hatiku
Sang
Pemberi Ilmu
Sang
pemberi ilmu
Engkaulah
pahlawanku
Setetes
embun darimu
Akan
bermakna bagi anak didikmu
Sang
pemberi ilmu
Marahmu
Sedihmu
Ocehanmu
Membutaku
sadar aka dedikasimu
Sang
pemberi ilmu
Kesabaranmu
dalam membimbingku
Membuatku
bangga padamu
posting dong sinopsis cerita rakyatnya..
BalasHapusiya ren kapan-kapan ya
Hapus