Kamis, 13 November 2014

coretan sederhana

  •          Puisi dari Cerita Rakyat

Ucapan sang Wali
Sendang sani,
Kau memiliki kenangan tersendiri
Bulus jelmaan sang abdi
Kini tlah menjadi penghuni sejati

Sendang sani,
Kau tercipta,
Dari ucapan wali yang tak sengaja
Mengatakan muridnya seperti kura-kura
Binatang bulus orang Pati menyebutnya

Ketika waktu dzuhur tiba
Beristirahatlah sang wali dan santrinya
Mencari air tapi tak ada
Sambil tersenyum sang wali berkata
Alangkah baiknya kita semua berdoa
Pada Tuhaan pemilik alam semesta
Jagalah pohon itu
Moga bisa keluar air tuk wudhu
Sang santri gunakan tuk mandi
Hingga air tak bersih lagi
Berubahlah sang santri
Menjadi bulus penghuni sendang sani

Begitulah sekelumit cerita
Asal-usul sendang sani tercipta
Yang kini menjadi tempat wisata


Sendang Sani
Sendang sani,
Kau memiliki kenangan tersendiri
Bulus jelmaan sang abdi
Telah menjadi penghuni sejati
Akibat ucapan dari sang wali

Tujuan utama ke Muria
Tuk diskusi tentang agama
Dua abdi yang setia
Tinggal satu yang menemaninya




·         Puisi dari observasi MUA

Rumah Pengayom
Kau berdiri megah
Dengan pilar suci yang menyanggah
Kau berdiri megah
Mengayomi sucinya sajadah
Kau berdiri megah
Menjadi tempat tuk ibadah
Kau berdiri megah
Memberi tempat umat manusia
Tuk menyembah Allah ta’ala

Di dalammu aku berdoa
Meminta pada sang pencipta
Agar kelak masuk surga


Merdunya Adzan

alunan suaramu sungguh merdu
membangkitkan hati yang pilu
tak hanya itu,
suara merdumu
mampu membangunkanku
tuk mengambil air wudhu

walau hujan dan badai menghadang
kau tetap berkumandang
mengingatkan tuk sembahyang

kau memang sekadar suara
tapi kau memiliki makna
tuk mengantarkan ke pintu surga



·         Observasi ruang kelas

Deraian Papan Tulis
Di depanmu aku terpampang
Kadang kau menggoresku dengan tinta hitam
Kadang kau membantuku menghapus goresan
            Tapi kadang kau membiarkanku termangu
            Menatapku saja kau tak mau
            Apalagi menyentuhku
Padahal kau duduk di depanku
Tapi kau hanya bergurau dengan temanmu
            Tapi aku sadari itu
            Aku paham !
            Ada sesuatu yang lebih canggih dariku

·         Puisi dari pengendapan ide

Beringin Pelindungku
Beringin tua
Di bawahmulah aku berada
Ketika panas dan hujan tiba
Meski kini usiamu telah menua
Tapi bagiku kau tetap yang utama

Beringin tua
Jika engkau roboh
Akupun ikut roboh
Tapi jika engkau kokoh
Akupun ikut kokoh
Beringin tua
Tegakmu
Kan menjadi tiang bagiku
Tegakmu
Kan menjadi panutan bagiku
Tapi robohmu
Kan menghancurkan hatiku



Sang Pemberi Ilmu
Sang pemberi ilmu
Engkaulah pahlawanku
Setetes embun darimu
Akan bermakna bagi anak didikmu

Sang pemberi ilmu
Marahmu
 Sedihmu
Ocehanmu
Membutaku sadar aka dedikasimu

Sang pemberi ilmu
Kesabaranmu dalam membimbingku
Membuatku bangga padamu


2 komentar: